Pembicara : Nugroho
Wibisono
Safety Instrumented
System (SIS)
Design Lifecycle in
Oil and Gas Industry
SIS (Safety Instrumented System) adalah
sebuah sistem kontrol yang dapat menjaga agar sistem kembali pada kondisi atau
keadaan amannya ketika terjadi kondisi yang di luar kendali
Bhopal, India |
Piper Alpha, North Sea UK |
Latar belakang
perlunya Safety Instrumented System adalah terjadinya accidents di dunia, contohnya adalah kecelakaan yang terjadi pada
tahun 1984 di Bhopal, India, 20.000 orang meninggal. Pada tahun 1989 di
Pasadena, US 23 orang meninggal. Pada tahun 1988 di Piper Alpha, North Sea UK,
167 orang meninggal dunia. Oleh karena itu orang-orang berpikir penyebab terjadinya
kecelakaan pada suatu sistem yaitu :
44 % Spesifications
15 % Design & implementation
15 % Operations & maintenance
20 % changes after commissioning
6 % installations & commissioning
Untuk mengatasi
penyebab accidents maka harus ada
functional safety yang menyeluruh agar accidents
bisa dihindari.maka dibuatlah sistem instrumentasi yang digunakan untuk
mengaplikasikan safety instrumen yang
terdiri dari sensor, logic solver dan final elements. Safety instrumen
ini membawa keadaan kepada safe state.
Dari beberapa poin penyebab kecelakaan pada suatu
sistem, terlihat persentase yang paling besar adalah spesification dan design
& implementation, kedua penyebab ini ditentukan saat perancangan suatu
sistem. Oleh karena itu kita harus memberikan suatu tindakan pada sistem
perancangan agar kecelakaan bisa diminimalisasikan. Sistem perancangan suatu
instrument industry biasanya dilakukan dalam beberapa protection layer, yaitu :
1.
Process
2.
Basic process control
3.
Alarm
4.
Safety Instrumented System
5.
Physical Protection
6.
Plant Emergency
7.
Community Emergency Response
Protection layer ini akan menghambat
supaya tidak terjadinya kecelakan yang besar pada suatu pabrik. Semakin banyak
protection layer tentu akan makin baik perlindungan, karena selain nyawa
manusia yang harus diselamatkan kita juga harus bisa menjaga alat-alat produksi
pabrik supaya tidak rusak. Idealnya protection layer itu solid, namun pada
kenyataannya ada lubang-lubang yang dipengaruhi oleh maintanance, kalibrasi,
dan training safety production layer.
Safety Instrumented System ini harus
terintegrasi, not only talk but also action.
daftar gambar
http://ridingtheelephant.files.wordpress.com/2009/12/img_4270.jpg
http://www.mse-consulting.com/pictures/common/industries/piper-alpha-disaster.jpg
http://www.exida.com/images/services/alarm/alarm_graph.gif
http://www.isa.org/Graphics/InTech/2013/JF13/2013_02_31.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar