Kamis, 28 November 2013

How to Succeed in the Era of Globalization

How to Succeed in the Era of Globalization
22 November 2013




Yos Ginting
Director and Member of the Board
PT HM Sampoerna Tbk
Doctor of Philosphy in Computational Chemistry



Definisi sukses menurut pak Yos adalah berhasil memenuhi target yang telah ditetapkannya. Pada Kapita Selekta kali ini, pembicara menceritakan pengalamannya agar bisa sukses seperti beliau.

Pak Yos Ginting  dulunya menduduki posisi Human Resources di salah satu perusahaan besar, yaitu di PT HM Sampoerna Tbk, padahal pak Yos ini adalah seorang lulusan kimia  yang notabene tidak ada hubungannya dengan dunia HRD, namun pak Yos berani mengambil tantangan dan beradaptasi dengan baik sehingga beliau bisa sukses dalam dunia karirnya. 

Issue Questions



Fresh graduates yang belum memiliki pekerjaan pasti pernah berpikir  'why is not easy to get hired?' 
Orang-orang yang telah memiliki pekerjaan pun mempunyai pertanyaan di benak mereka 'mengapa sulit untuk mendapatkan posisi senior?'
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu dapat digeneralkan menjadi seperti berikut ini
What do companies really look for?
How much companies value talents?
What's missing in me?

Capacity and Complexity Problem

Increasing capacity can solved Increasing complexity
Dalam dunia kerja tentu saja akan banyak masalah yang muncul, baik itu masalah kecil maupun masalah yang kompleks, masalah-masalah kecil dapat diselesaikan oleh orang-orang dengan kapasitas tinggi maupun orang-orang dengan kapasitas biasa saja, namun masalah yang kompleks hanya bisa diselesaikan oleh orang-orang dengan kemampuan yang tinggi. Oleh karena itu kita harus berusaha meningkatkan kapasitas kita agar bisa menjawab permasalahan yang ada, dan jika kita menjadi seorang 'atasan' maka kita pun harus tau batasan kapasitas dari seseorang, karena kita tidak bisa memberikan suatu permasalahan kepada orang diluar dari kapasitasnya. Bila kita memaksakan hal itu, bisa jadi yang ada adalah kegagalan. Past success may lead to future failure if the new roles exceeds capacity of the job holder. 

"There are limits for everyone"
  
Dalam menghadapi masalah-masalah yang ada ini, terdapat dua tipe yaitu dodge bullet dan bulletproof.

Tipe Dodge Bullet
Biasanya orang-orang tipe ini selalu menghindar dari masalah, bila mereka mendapatkan masalah pasti sebisa mungkin untuk keluar dari masalah tanpa mengakhirinya. seseorang yang selalu menghindari peluru mempunyai kemungkinan besar untuk tertembak, pada saat tertembak itulah saat mereka tidak bisa menghindari masalah yang datang pada mereka, dan akibatnya bisa fatal, bisa saja sampai kehilangan pekerjaan

Tipe Bulletproof



Tipe orang bulletproof adalah tipe orang yang selalu menghadapi masalahnya, dengan menjadi 'bulletproof' maka saat terkena masalah orang itu akan bisa menyelesaikan masalahnya dengan baik. cara untuk menjadi 'bulletproof' salah satunya adalah dengan beradaptasi. saat ini dunia sedang berubah dengan cepat, untuk bisa menghadapinya maka kita harus bisa beradaptasi.

Are some people born with adaptable or is a choice?


Untuk menjadi sukses :
Be bulletproof
Self change, manage your self-talk





Be adaptable and remember to whats your definition, thought, words, action, and destiny.



daftar gambar
http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRjJ6jR_qaIf4iMQwmpsgUaYC7eS3MM2dQt9r4tq563XBySngmavw 
http://timewithnatalie.com/wp-content/uploads/2011/03/Succeed.jpg
http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQBRvC0UG3EqStVzucItrYTqMQ1XqgKV-EHt2ga_yKq-YLswtbpSA
http://th957.photobucket.com/albums/ae60/shonic1001/th_BulletDodge.gif
https://cdn.empowernetwork.com/user_images/post/2013/05/01/2/4f/4696/540_293_resize_20130501_24f46960a082fb1a24313ec21f500841_jpg.jpg

Kamis, 21 November 2013

Programmable Logic Controller


Perkembangan industri dewasa ini, khususnya dunia industri di negara kita, berjalan amat pesat seiring dengan meluasnya jenis produk-produk industri, mulai dari apa yang digolongkan sebagai industri hulu sampai dengan industri hilir. Kompleksitas pengolahan bahan mentah menjadi bahan baku, yang berproses baik secara fisika maupun secara kimia, telah memacu manusia untuk selalu meningkatkan dan memperbaiki unjuk kerja sistem yang mendukung proses tersebut, agar semakin produktif dan efisien. Salah satu yang menjadi perhatian utama dalam hal ini ialah penggunaan sistem pengendalian proses industri (sistem kontrol industri).

Dalam era industri modern, sistem kontrol proses industri biasanya merujuk pada otomatisasi sistem kontrol yang digunakan. Sistem kontrol industri dimana peranan manusia masih amat dominan (misalnya dalam merespon besaran-besaran proses yang diukur oleh sistem kontrol tersebut dengan serangkaian langkah berupa pengaturan panel dan saklar-saklar yang relevan) telah banyak digeser dan digantikan oleh sistem kontrol otomatis.

Sebabnya jelas mengacu pada faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas industri itu sendiri, misalnya faktor human error dan tingkat keunggulan yang ditawarkan sistem kontrol tersebut. Salah satu sistem kontrol yang amat luas pemakaiannya ialah Programmable Logic Controller (PLC). Penerapannya meliputi berbagai jenis industri mulai dari industri rokok, otomotif, petrokimia, kertas, bahkan sampai pada industri tambang, misalnya pada pengendalian turbin gas dan unit industri lanjutan hasil pertambangan. Kemudahan transisi dari sistem kontrol sebelumnya (misalnya dari sistem kontrol berbasis relay mekanis) dan kemudahan trouble-shooting dalam konfigurasi sistem merupakan dua faktor utama yang mendorong populernya PLC ini.


Programmable Logic Controller merupakan
sistem elektronik yang beroperasi secara digital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital maupun analog .


Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.

Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
1. Sekuensial Control
PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant
PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.


Pustaka

daftar gambar
http://disperindag.jatimprov.go.id/foto_berita/16industri-hulu.jpg
http://www.hitachi-ies.co.jp/english/products/plc/eh_150/image/sytem.jpg
http://lh6.ggpht.com/_v7p5NYwNtTY/SdOn0PGmEBI/AAAAAAAAAaM/7v0PRrGYVGg/s288/plc%20siemens.jpg


Photovoltaic

Jumat 14 November 2013
Riza Muhida TF’89

Photovoltaic


History : Edmund Becquerel menemukan Photovoltaic effect (1839) yaitu suatu material yang jika dikenakan cahaya maka akan menghasilkan listrik. Tahun 50-an digunakan sebagai satelit industri. Tahun 60-an dikembangkan untuk berbagai keperluan.
Photovoltaic menggunakan energi surya yang memiliki banyak kelebihan yaitu limitless, clean and everywhere.
Di Indonesia sendiri annual average solar radiation mencapai 4KWh/m²/day 
Penggunaan Photovoltaic tentu saja mengeluarkan cost, untuk mereduksi cost ini tidaklah mudah karena susah menekan cost dari modules (bahan) selain itu di negara maju permasalahan yang timbul adalah cost instalasi yang tidak murah.
Cara kerja photovoltaic : Modul à sel à Semikonduktor tipe P&N
1 selnya menghasilkan sekitar 0,5 volt. Semakin besar panel yang kita buat maka wattnya juga akan semakin besar

Jenis-jenis penggunaan photovoltaic
1.       Stand Alone / Off Grid

Terbagi menjadi dua tipe yaitu Direct Connected with PV – hanya siang hari
Use Battery agar bisa digunakan untuk malam hari, menggunakan batere sebagai storage, butuh controller.
Karakteristik very cheap buat low load, dibandingkan diesel generator ataupun kabel dari pembangkit ke area yang membutuhkan listrik.

2.       Grid Connected


Distributed : setiap rumah mempunyai solar panel yang diinject ke PLN, pada siang hari PLN membeli listrik yang dihasilkan tiap-tiap rumah, dan pada malam hari rumah-rumah membeli listrik sesuai yang dibutuhkannya kepada PLN.
Centralized : maintanance lebih mudah. Tapi di Indonesia sulit untuk diterapkan karena WBP terjadi pada malam hari dimana PLN tidak mendapat listrik dari Photovoltaic.

Grid Connected without battery
Solar PV array à Grid tie inverter à main utility breaker panel à AC utility à Solar Power AC to grid



3.       Hybrid System
 Menggunakan Photovoltaic dengan pembangkit energi sumber lainnya. Biasanya sama-sama menggunakan energi terbarukan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan Photovoltaic
·         Variation of sun through the year
·         Global radiation in Indonesia
·         Geometrical Effects
·         Irradiation and Peak Sun hours
·         Tipe Solar Cells

BIPV Photovoltaic sebagai bahan dari material bangunan.

Benefits : Reduce electricity bills, kualitas atap bagus, menurunkan heat gain, electricity generator, bisa jual listrik dan low energy home.

Daftar Gambar :

http://electrical-engineering-portal.com/wp-content/uploads/radar-sign-photovoltaic-powered.jpg
http://electrical-engineering-portal.com/wp-content/uploads/figure-1-grid-connected-photovoltaic-system-schematic.gif

Kamis, 14 November 2013

Banking Industry

Jumat, 8 November 2013

TF 2002 Randi Bayu Pratama ST, MM, CFP

Berawal dari Teknik dan kini berkarir di bidang finance


Setelah lulus dari teknik fisika kemudian beliau melanjutkan management trainee. Beliau sangat menyarankan untuk menagement trainee karena dengan mengikuti prgram ini sama seperti menghemat waktu kurang lebih 5-6 tahun.

Banking Industry merupakan jantung dari perekonomian suatu negara. Di dalam banking industry terdapat beberapa tipe produk yaitu

· Deposit : merupakan sumber utama pendapatan dari banking industry

· Corporat & Consumer Loan : sumber utama lain pendapatan dari banking industry

· Credit Card

· Wealth Management : menghadapi masalah inflasi

· Trade Financing

· Cash Mangement : biasa digunakan untuk menggaji karyawan

· Treasury : mengelola transaksi besar

· Debt & Capital Market : merupakan divisi yang mengurusi obligasi

Bank Revenue

Interest Income 


Pendapatan utama dari suatu bank pada awalnya berasal dari deposit-loan

Fee Income


Akhir-akhir ini bank melakukan inovasi yaitu dengan menawarkan jasa-jasa seperti cash management. Dari jasa-jasa seperti inilah bank bisa mendapatkan pendapatannya.

Banker






Back Office adalah orang-orang yang mensupport kegiatan di banking industry, biasanya berjumlah jauh lebih banyak daripada orang-orang Front Office. Bisa disebut sebagai cost center

Front Office adalah orang-orang yang menghasilkan pendapatan dari suatu banking industry atau biasa disebut sebagai profit center.


Jika banking industry merupakan jantung dari perekonomian maka Treasury dan Market adalah jantung dari banking industry. Biasanya divisi ini mempunyai jumlah personel paling sedikit diantara divisi lainnya, tapi nilai pendapatan mereka yang paling besar.

Career Path
  • Management (CEO, CFO, COO, etc)
  • Director (dept head)
  • Senior Vice President (section head)
  • Assistant Vice President (senior manager)
  • Associate (manager)
  • Analyst (assistant manager)
  • Bank Executive A
  • Bank Executive B
  • Bank Executive C
  • Bank Assistant (admin)

sumber gambar
http://www.wipro.com/images/collaterals/banking_banner_1.jpg
http://blog.aarp.org/wp-content/uploads/2013/06/6629034769_84fbeac194.jpg
http://regentsbankblog.com/wp-content/uploads/2011/09/online-banking.jpg
http://static.commentcamarche.net/en.kioskea.net/pictures/entreprise-images-entreprise.gif
http://blog.perryresources.com/wp-content/uploads/2013/11/career-path.jpg